Minggu, 29 April 2018

Go Publik dalam Plus Minus bagi Perusahaan

Keuntungan perusahaan Go Publik

  1. Emiten yang melakukan penawaran umum saham (go public) akan memperoleh dana yang relatif besar dan diterima sekaligus. Hal ini lebih baik dibandingkan emiten harus menggunakan fasilitas kredit dari bank karena emiten akan dibebankan dengan tingkat bunga yang cukup besar.
  2. Meningkatkan likuiditas perusahaan terhadap kepentingan pemegang saham utama dan pemegang saham minoritas.
  3. Meningkatkan nilai pasar dari perusahaan karena umumnya perusahaan yang sudah menjadi perusahaan publik likuiditasnya akan lebih meningkat bila dibandingkan dengan perusahaan yang masih tertutup.
  4. Penawaran umum saham dapat meningkatkan pretise dan publisitas perusahaan. Hal ini sangat menguntungkan bagi emiten karena emiten tidak perlu membuang biaya untuk membayar jasa advertising yang mahal.
  5. Biaya penawaran umum saham relatif murah dengan proses yang relatif cepat.
  6. Pembagian dividen berdasarkan keuntungan sehingga tidak ada pihak baik emiten, pemegang saham utama emiten atau investor publik yang akan dirugikan.
  7. Penyertaan masyarakat biasanya tidak masuk dalam manajemen emiten.
  8. Perusahaan dituntut lebih terbuka, sehingga hal ini dapat memacu perusahaan untuk meningkatkan profesionalisme.
  9. Dengan penawaran umum saham perusahaan memberikan kesempatan pada masyarakat untuk turut serta memiliki saham perusahaan sehingga dapat mengurangi kesenjangan sosial.
  10. Selain memberikan kesempatan kepada masyarakat umum, karyawan dari perusahaan tersebut juga dapat memiliki saham perusahaan. Hal ini dapat memacu semangat karyawan untuk bekerja lebih baik lagi karena adanya perasaan memiliki terhadap perusahaan.


Konsekuensi perusahaan melakukan Go Publik

  1. Perusahaan atau calon emiten dituntut untuk lebih terbuka dan harus mengikuti peraturan-peraturan pasar modal mengenai kewajiban pelaporan.
  2. Segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan baik pemasukkan maupun pengeluaran harus tercatat secara terperinci dan dapat dipertanggungjawabkan.
  3. Perusahaan atau calon emiten harus selalu membuat pelaporan yang diwajibkan sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Laporan keuangan juga terus dipantau baik oleh pemilik modal maupun oleh masyarakat umum sehingga apabila terjadi penyimpangan dapat segera diketahui.
  4. Perusahaan atau calon emiten wajib menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum.
  5. Keharusan untuk mengumumkan besarnya pendapatan perusahaan atau calon emiten dan pembagian dividen. Hal ini merupakan prinsip full disclosure yang dianut oleh setiap perusahaan terbuka dan bersifat mutlak.
  6. Saham yang diterbitkan mungkin saja tidak terserap oleh masyarakat sesuai dengan perhitungan perusahaan atau calon emiten.
  7. Perusahaan atau calon emiten harus selalu meningkatkan tingkat pertumbuhan usahanya.
  8. Biaya penawaran umum dan setelah penawaran umum harus dipertimbangkan sebagai suatu hal yang penting dan kritis. Biaya penawaran umum dan biaya setelah beroperasi sebagai suatu perusahaan publik adalah cukup besar. Komisi untuk underwriter 7% dari pendapatan kotor yang akan dihasilkan dari penawaran umum. Biaya konsultan hukum, akuntan, percetakan dan lembaga penunjang lainnya berkisar 2% pada perusahaan kecil atau 6% pada perusahaan besar dan kompleks permasalahan bisnisnya dari pendapatan kotor yang akan dihasilkan dari penawaran umum.

Urutan Perniagaan Saham


Urutan perniagaan saham atau Efek lainnya dapat diterangkan sebagai berikut:

Menjadi Nasabah di Perusahaan Efek

Pada unsur ini, seseorang principle bakal menjadi capitalist terlebih dahulu menjadi nasabah atau membuka tabungan di antara broker atauPerusahaan Efek. Setelah resmi tercatat menjadi nasabah, maka investorbisa melakuka pekerjaan transaksi.

Order nasabah

Kegiatan jual beli saham dimulai dengan instruksi principle dikatakan capitalist untuk broker. Pada etape ini, perintah atau order dapat dilaksanakan secara langsung dimana capitalist datang ke kantor broker atau order dikatakan melalui sarana komunikasi pakai telpon atau sarana komunikasi lainnya.

Diteruskan ke Floor dealer

Setiap order principle masuk ke broker selanjutnya bakal diteruskan ke petugas broker itu principle sedang di lantai bursa atau principle tidak jarang disebut floor dealer.

Masukkan order ke JATS

Floor dealer bakal memasukkan (entry) seluruh order principle diterimanya kedalam sistem komputer JATS. Di lantai bursa, ADA ratusan terminal JATS principle menjadi sarana entry order-order Iranian language nasabah. Seluruh order principle masuk ke sistem JATS dapat diperhatikan baik oleh floor dealer, petugas di kantor broker dan capitalist. 

Dalam etape ini, ADA komunikasi antara pihak broker dengan capitalist supaya dapat terpenuhi destinasi order yangdikatakan capitalist baik guna beli maupun jual. Termasuk pada etape ini, menurut perintah capitalist, floor dealer melakukan sejumlah perubahan order, seperti evolusi harga penawaran, dan sejumlah perubahan lainnya.

Transaksi Terjadi (matched).

Pada etape ini order principle dimasukkan ke sistem JATS bertemu dengan harga principle cocok dan terdaftar di sistem JATS sebagai transaksi principle sudah terjadi (done), dalam makna sebuah order beli atau jual sudah bertemu dengan harga principle cocok. Pada etape ini pihak floor dealer atau petugas di kantor broker Akan menyerahkan informasi untuk capitalist bahwa order principle dikatakan telah terpenuhi.

Penyelesaian Transaksi (settlement)

Tahap akhir suatu siklus transaksi ialah penyelesaian transaksi atau tidak jarang disebut settlement. capitalist tidak otomatis menemukan hak-haknya sebab pada etape ini dibutuhkan sejumlah proses laksana kliring, pemindahbukuan, dan lain-lain sampai akhirnya hak-hak capitalist terpenuhi, laksana capitalist principle memasarkan saham bakal mendapatkan uang.

Sedangkan capitalist principle mengerjakan pembelian saham bakal mendapatkan saham. Di BEI, proses solusi transaksi dilangsungkan selama three hari bursa. Artinya andai melakukan transaksi hari ini (T), maka hak-hak anda Akan diisi selama three hari bursa berikutnya, atau dikenal dengan istilah T + three.

Manfaat dan Risiko Investasi Saham

Manfaat investasi pada saham

  • Dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Jumlah dividen yang akan dibagikan diusulkan oleh Dewan Direksi dan disetujui di dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Jenis Dividen:
  • Dividen Tunai, jika emiten membagikan dividen kepada para pemegang saham dalam bentuk sejumlah uang untuk setiap saham yang dimiliki.
  • Dividen Saham, jika emiten membagikan dividen kepada para pemegang saham dalam bentuk saham baru perusahan tersebut, yang pada akhirnya akan meningkatkan jumlah saham yang dimiliki pemegang saham.
  • Capital Gain, Investor dapat menikmati capital gain, jika harga jual melebihi harga beli saham tersebut. Contoh: Investor A membeli saham PT. X, yang listing di Bursa Efek, setahun yang lalu dengan harga Rp 3.500. Saat ini harga saham PT. X telah meningkat menjadi Rp 3.750. Jika investor A menjual sahamnya pada harga tersebut, maka ia akan menikmati Capital Gain atau keuntungan sebesar Rp 250 per saham(tanpa perhitungan pajak dan komisi).


Risiko Investasi pada saham

  • Tidak ada pembagian dividen. Jika emiten tidak dapat membukukan laba pada tahun berjalan atau Rapat Umum Pemegang Saham memutuskan untuk tidak membagikan dividen kepada pemegang saham karena laba yang diperoleh akan dipergunakan untuk ekspansi usaha.
  • Capital Loss. Investor akan mengalami capital loss, jika harga beli saham lebih besar dari harga jual. Contoh: Investor A membeli saham PT. X setahun yang lalu pada harga Rp 3,500. Saat ini harga saham turun menjadi Rp 3,100. Jika ia menjual sahamnya maka ia akan rugi Rp 400 (Tanpa perhitungan pajak dan komisi).
  • Risiko Likuidasi. Jika emiten bangkrut atau di likuidasi, para pemegang saham memiliki hak klaim terakhir terhadap aktiva perusahaan setelah seluruh kewajiban emiten dibayar. Yang terburuk adalah jika tidak ada lagi aktiva yang tersisa, maka para pemegang saham tidak memperoleh apa-apa. 
  • Saham delisting dari Bursa. Karena beberapa alasan tertentu, saham dapat dihapus pencatatannya (delisting) di Bursa, sehingga pada akhirnya saham tersebut tidak dapat diperdagangkan.

Ini hanya Konsep Investasi yang sebenanrnya banyak sekali konsep-konsep investasi lain yang bisa dipelajari. Seperti apapun itu, konsep tetaplah konsep. Sementara keberhasilan dalam pelaksanaannya, tergantung dengan jam terbang dan unsur lucky serta kemampuan mengendalikan risiko maupun menangkap manfaat yang diraih oleh tiap-tiap individu investor saham.

Sabtu, 28 April 2018

Debt to Equity Ratio (DER) Penting Bagi Investasi

Debt to Equity Ratio (DER) adalah perhitungan rasio keuangan yang menunjukan perbandingan antara equity dan debt. Satuannya sering disebutkan dalam persen (%) atau ‘kali’. Debt to Equity Ratio ini sering disebut leverage ratio karena dapat diasumsikan untuk mengukur keberhasilan investasi suatu perusahaan.

Secara teori, DER yang lebih dari 100% termasuk kurang baik. Semakin besar DER beban perusahaan semakin berat, sehingga dapat menghambat laju perusahaan. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio keuangan utama dan menjadi indicator kesehatan keuangan perusahaan.

DER Penting

DER merupakan ukuran perusahaan melunasi kewajiban atau liability. Apabila kewajibannya sangat besar, maka keuntungan yang masuk, boleh jadi akan tergerus dengan kewajiban yang wajib dibayarkan. DER ini merupakan idikator utama ketika anda ingin mengetahui kesehatan keuangan perusahaan.

Meningkatnya nilai DER dalam kurun waktu tertentu menandakan bahwa perusahaan beroperasi dengan ditopang hutang dari kreditor.Padahal sebaiknya perusahaan yang baik itu dapat beroperasi normal, meskipun memanfaatkan sumber keuangannya sendiri.

Pemberi pinjaman dan juga Investor di pasar saham umumnya mempertimbangkan saham dengan DER yang rendah. Alasannya tentu agar kepentingannya berinvestasi lebih terlindungi dari potensi tergerusnya keuntungan karena kewajiban yang harus dibayar. Perusahaan yang memiliki DER yang tinggi sering kali kesulitan memperoleh suntikan dana pinjaman dari para kreditor.

Dari sekian kasus di dunia ini, sebab perusahaan tutup paling dominan karena gagal bayar atas kewajiban-kewajiban yang musti dibayarkan alias default. Perusahaan yang melampaui ambang tertentu yang ditentukan oleh DSN, dapat dikeluarkan dari Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).
nilai der, rumus der, der adalah, pengertian der

Menghitung nilai DER

Bagaimana perhitungan DER?
Debt to Equity Ratio (DER) dihitung dari total debt atau hutang (Liabilities) dibagi dengan ekuitas (equity). Dibawah ini adalah rumus Debt to Equity Ratio (DER).

Rumus Debt to Equity Ratio (DER)


DER = Liabilities / Equity

Liabilities = jumlah total hutang yang musti dibayar dalam periode yang telah ditentukan.
Equity = jumlah total ekuitas perusahaan

Hutang atau kewajiban (Liabilities) tentu saja kewajiban yang harus dibayarkan secara tunai ke pihak lain dalam jangka waktu tertentu. Ada jangka waktu yang pendek atau kewajiban lancar, ada pula jangka waktu yang panjang atau kewajiban tidak lancar. Sedangkan ekuitas yaitu hak milik atas aktiva perusahaan yang merupakan kekayaan bersih. Sederhananya, ekuitas adalah asset total dikurangi kewajiban total.

Menganalisa Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio (DER) yang dikategorikan wajar nilainya kurang dari 100% atau kurang dari 1 kali. Maksudnya, nilai hutang tidak lebih besar dari nilai ekuitas. Namun demikian, kenyataan di pasar modal Indonesia, masing-masing industry memiliki karakteristik berbeda-beda. Ada kalanya teori ini sesuai. Namun ada kalanya teori ini tidak sesuai.

Umumnya, perusahaan yang memiliki Debt to Equity Ratio 1,5 – 2 masih dapat dianggap wajar. Ini terjadi karena pada sektor industry tersebut DER rata-rata tidak lagi dibawah 1 kali. Apalagi perusahaan-perusahaan yang dihitung merupakan perusahaan yang besar. Tapi bagi perusahan yang masih kecil, misalnya nilainya dibawah Rp 5 trilyun, nilai DER 1,5 – 2 bisa saja masuk kategori tidak wajar.

Hutang wajar

DER yang tinggi pun mampu mengindikasikan bahwa perusahaan tidak dapat menghasilkan keuntungan yang menarik; termasuk untuk membayar kewajibannya. Disisi yang lain, DER yang rendah pun sebenarnya juga dapat dianggap tidak memanfaatkan peningkatan profit dengan baik. Oleh sebab itu, bagi penganut analisa fundamental, tak bisa disangkal lagi bahwa indicator Debt to Equity Ratio (DER) merupakan satu hal yang tak bisa dikesampingkan.

Selasa, 10 April 2018

Pengertian ROE (return on equity)


Mari menghitung  ROE dengan Hati-hati

Return on Equity (ROE) banyak dibicarakan dalam investasi saham. Dengan mengetahui ROE secara jelas, investor dapat menggunakannya untuk mengevaluasi sejauh mana perusahaan public menggunakan dana kelola untuk menumbuhkan modal atau ekuitas perusahaan. Perhitungan menggunakan persamaan return on equity ini bila hasilnya semakin esar maka dikategorikan perusahaan semakin baik kinerjanya.

Apabila ada perusahaan memiliki riwayat pertumbuhan ROE yang baik, misalnya rata-rata ROE setiap tahun bisa diatas 10%, maka dapat dianggap perusahaan memiliki kemampuan yang mumpuni dalam menghadapi persaingan bisnis. Malah bisa dibilang memiliki sifat superior.

Seperti apa rumus ROE (return on equity)

ROE = net profit / equity


Sebuah perusahaan misalnya memiliki laba bersih 5 tahun berturut-turut : 6 T, 5.8 T, 6.4 T, 7 T, 7.8 T. Sedangkan  ekuitas atau modalnya berturut-turut tercatat 50 T, 52 T, 53.5 T, 55 T, 57 T. Hitunglah ROE perusahaan tersebut!

Diketahui :




Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Laba Bersih
6 T
5.8 T
6.4 T
7 T
7.8 T
Equity
50 T
52 T
53.5 T
55 T
57 T
ROE
12%
11%
12%
13%
14%


Dengan menggunakan rumus ROE, pertumbuhan perusahaan ini sangat kuat. Nilai ROE berturut-turut 5 tahun adalah 12%, 11%, 12%, 13% dan 14%. Rata-ratanya adalah 12.4%. Sebuah pertumbuhan nilai ROE yang sangat baik untuk sebuah perusahaan.

Investor tentu akan sangat suka apabila menemukan perusahaan model begini! Bahkan apabila musti mengalokasikan persentase dari total dana investasi, orang akan senang memberi porsi yang lebih besar dari total dana investasi yang dimilikinya untuk membeli saham perusahaan yang memiliki pertumbuhan ROE sedahsyat itu.

Awas Laba bias!

 ROE yang dihitung dari perbandingan laba bersih perusahaan dan ekuitasnya, menyisakan sedikit persoalan tersendiri bagi investor yang menggunakan konsep value investing. Apa itu?

Tak bisa dipungkiri, perusahaan public ingin untung besar dari bisnisnya. Disisi lain, tak ingin membayar mahal atas bisnis perusahaan. Nah, salah satu pos pengeluaran adalah pajak. Perusahaan yang ‘nakal’ akan mengotak-atik laporan keuangan perusahaan. Konon katanya, mereka akan dapat ‘menyembunyikan’ laba bersihnya. Imbasnya apalagi kalau bukan membayar pajak yang tak sebesar seharusnya.

Investor yang bijak musti waspada dengan hal ini. Terutama apabila akan menggunakan laporan keuangan perusahaan itu untuk menghitung rasio-rasionya, termasuk rasio ROE. Bagaimana mungkin perhitungan ROE atau analisa laporan keuangan yang lain akan objektif apabila sumber perhitungan yang dipakai adalah angka-angka yang bias?!

Penting!

Mengetahui riwayat pembayaran pajak perusahaan kepada Negara juga akan memberi gambaran sejauh mana perusahaan berkomitmen kepada Negara terkait pajak.

Keep Touch Me

Rabu, 04 April 2018

SAHAM BUMI BAKAL JADI PRIMADONA LAGI?

Akankah saham BUMI menjadi primadona lagi?

Satu pertanyaan ini cukup menggelitik siapa saja yang pernah merasakan pahit manisnya berdagang saham BUMI di kisaran 5 tahunan yang lalu.

Betapa tidak, saham BUMI ketika itu pernah dihargai 8750 per lembar, harga tertingginya. Sayangnya itu menjadi titik puncaknya sepanjang sejarah yang akan sangat sulit untuk terulang kembali.

Sejak puncak tertingginya itu, saham perusahaan batubara ini nyungsep ke dasar bumi. Maksudnya bukan BUMI yang jadi kode sahamnya. Bumi yang disebutkan ini lebih kepada dasar harga saham di bursa efek Indonesia.

Ya, harganya gocapan. Benar-benar hanya double digit. Angkanya 5 dan 0 saja....!

BACA JUGA : Value Investing Konsep Investasi Tak Terkalahkan?


Harga Batubara Membaik

Geliat saham BUMI sepertinya memang selalu dapat membuat menoleh massa.

Setelah fenomenanya yang sedemikian rupa mencekam, dari 8750 terjun ke 50, sejak 2017 lalu, saham BUMI kembali diperbincangkan.

Bahkan, akibat terkena imbas kenaikan harga batubara yang mulai ramai di pasar global, saham BUMI sudah meroket 500%. Harganya melambung lagi dari 50 ke 500 an, bahkan sempat di 600 an. Meski di April 2018 ini harganya kemali melandai dibawah 300.

Mudah-mudahan manajemen BUMI snaggup membawa perusahaan milik Bakrie Grup ini keluar dari belitan hutangnya yang begitu besar. KEEP TOUCH ME.

Current Ratio

Analisa Rasio Lancar itu Penting Bagi Perusahaan

Rasio Lancar atau Current Ratio merupakan bagian dari analisis rasio likuiditas. Perhitungan yang menggunakan rumus khusus ini dipakai agar dapat mengetahui dan mengukur sebuah perusahaan mampu membayar hutang atau tidak.

Current ratio Rasio lancar ini acap kali dihubung-hubungkan dengan tingkat margin of safety perusahaan dalam membayar hutangnya yang akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun.

Karena hutang yang akan jatuh tempo kurang dari satu tahun ini membutuhkan perhatian lebih, maka perusahaan tak dapat mengabaikannya begitu saja.

Akan jadi masalah apabila perusahaan tak bisa membayar hutangnya. Akibat yang paling parah adalah dipailitkan di pengadilan tata niaga.

Masing ingat kasus Batavia Air yang pailit? Batavia ditengarai gagal mbayar hutangnya, sehingga para investor gerah.

Atau kasus gagal bayar atau default yang menimpa Merpati Air. Hutangnya yang disebutkan Rp 6 Trilyun lebih, tak mampu dibayar. Operasional pun kesulitan karena telah kalah bersaing dengan maskapai lain.

Bila menengok bisnis penerbangan, setidaknya ada beberapa contoh kasus gagal bayar.

Setidaknya ada sekitar 6 maskapai di Indonesia yang kolaps karena kelebihan hutang. Mereka adalah Sempati Air, Bouraq, Jatayu Airlines, Adam Air, Indonesia Airlines dan Batavia Air.

BACA JUGA : Laporan Keuangan Perusahaan Publik, Seremoni Saja?

Rasio Lancar Penting bagi Investor

Investor yang handal dan konservatif, memiliki kecenderungan kritis atas perusahaan yang kebanyakan hutang. Apabila aset lancar tak lebih besar dari hutang lancar, maka investor model ini tak mau gegabah membeli sahamnya.

Membeli saham itu bukan spekulasi, beli lalu lual dalam waktu yang sangat singkat. Bisa jadi para investor yang sangat handal tak pernah menjual saham perusahan yang telah dibelinya.

Istilahnya MEMBELI SELAMANYA.

Oleh sebab itu, mengetahui current assets vs current liabilities untuk menghitung current ratio, menjadi penting bangi anda! Keep touch.


Laporan Keuangan Perusahaan Publik, Seremoni Saja?

Laporan Keuangan sangat krusial bagi para pemegang saham, baik itu bagi pengendali perusahaan maupun para pemegang saham minoritas pada perusahaan terbuka. Laporan keuangan perusahaan tersebut diterbitkan secara berkala dalam rentang waktu kuartalan yang sering dikenal dengan Q1, Q2, Q3 dan Q4.

Cermin Kejujuran Manajemen

Manajemen yang baik, akan mengakui apapun kinerja yang telah mereka lakukan selama ini dan tertuang dalam laporan tersebut. Apabila kinerja mereka baik, maka ditulis baik. Sebaliknya, apabila kinerja mereka buruk, akan ditulis apa adanya secara gantleman.

Kejujuran manajemen perusahaan, diyakini menjadi faktor penting bagi para investor. Kejujuran manajemen perusahaan itu merupakan salah satu indikator yang penting bagi investor dalam memilih saham yang akan mereka beli. Apabila manajemen sering membual, misalnya menargetkan penjualan fantastis, tapi kenyataannya mereka diganti di akhir RUPS, atau bahkan RUPS-LB!

Sikap Investor Musti Detail atas Laporan Keuangan

Perusahaan kadang kala ditengarai ngakali Pajak. Perusahaan tak ingin mbayar pajak yang sedemikian tinggi kepada negara. Tarif pajak, tak bisa dipungkiri memang menjadi permasalahan tersendiri bagi perusahaan yang kecenderungannya tak mau beban pengeluaran membengakak.

Aih-alih melaporkan secara detail, perusahaan malah berupaya 'menyembunyikan' keuntungan yang besar di laporan keuangan yang mereka rilis.

Laba terselubung Pajak


Sebagai investor saham atau trader saham yang cerdas, anda musti peduli dengan hal ini. Sebab, apabila anda menganalisa beberapa angka, saling berkait. bayangkan apabila anda menelan mentah-mentah laporan keuangan perusahaan yang disajikan oleh perusahaan publik yang 'nakal', maka bisa dipastikan anda hanya akan mengolah data yang bias!

Kembali ke Laporan Keuangan yang baik, perusahaan yang baik akan konsen dengan tenggat waktu pelaporan yang ditetapkan. Namun demikian, masih ada perusahaan yang bandel dan tak mau melaporkan laporan keuangannya kepada otoritas. Akibatnya berlipat-lipat buruknya.
  1. Pertama, kepercayaan investor akan terkikis. 

  2. Perusahaan akan didenda oleh otoritas.

  3. Pasar akan terpengaruh.

  4. Mengancam kelangsungan perusahaan.

  5. Delisting dari bursa saham.

Kira-kira inilah sisi singkat kenapa laporan keuangan perusahaan penting dilaporkan.
Keep touch me, and Happy Trading, Smart Investing!

Pengertian Rumus PER dan Kajiannya

Nilai Pengembalian (PER) Pengertian Rumus PER dan Kajiannya - Sedangkan manfaatnya adalah keuntungan atau manfaat pemegang saham , harga d...