Selasa, 10 April 2018

Pengertian ROE (return on equity)


Mari menghitung  ROE dengan Hati-hati

Return on Equity (ROE) banyak dibicarakan dalam investasi saham. Dengan mengetahui ROE secara jelas, investor dapat menggunakannya untuk mengevaluasi sejauh mana perusahaan public menggunakan dana kelola untuk menumbuhkan modal atau ekuitas perusahaan. Perhitungan menggunakan persamaan return on equity ini bila hasilnya semakin esar maka dikategorikan perusahaan semakin baik kinerjanya.

Apabila ada perusahaan memiliki riwayat pertumbuhan ROE yang baik, misalnya rata-rata ROE setiap tahun bisa diatas 10%, maka dapat dianggap perusahaan memiliki kemampuan yang mumpuni dalam menghadapi persaingan bisnis. Malah bisa dibilang memiliki sifat superior.

Seperti apa rumus ROE (return on equity)

ROE = net profit / equity


Sebuah perusahaan misalnya memiliki laba bersih 5 tahun berturut-turut : 6 T, 5.8 T, 6.4 T, 7 T, 7.8 T. Sedangkan  ekuitas atau modalnya berturut-turut tercatat 50 T, 52 T, 53.5 T, 55 T, 57 T. Hitunglah ROE perusahaan tersebut!

Diketahui :




Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Laba Bersih
6 T
5.8 T
6.4 T
7 T
7.8 T
Equity
50 T
52 T
53.5 T
55 T
57 T
ROE
12%
11%
12%
13%
14%


Dengan menggunakan rumus ROE, pertumbuhan perusahaan ini sangat kuat. Nilai ROE berturut-turut 5 tahun adalah 12%, 11%, 12%, 13% dan 14%. Rata-ratanya adalah 12.4%. Sebuah pertumbuhan nilai ROE yang sangat baik untuk sebuah perusahaan.

Investor tentu akan sangat suka apabila menemukan perusahaan model begini! Bahkan apabila musti mengalokasikan persentase dari total dana investasi, orang akan senang memberi porsi yang lebih besar dari total dana investasi yang dimilikinya untuk membeli saham perusahaan yang memiliki pertumbuhan ROE sedahsyat itu.

Awas Laba bias!

 ROE yang dihitung dari perbandingan laba bersih perusahaan dan ekuitasnya, menyisakan sedikit persoalan tersendiri bagi investor yang menggunakan konsep value investing. Apa itu?

Tak bisa dipungkiri, perusahaan public ingin untung besar dari bisnisnya. Disisi lain, tak ingin membayar mahal atas bisnis perusahaan. Nah, salah satu pos pengeluaran adalah pajak. Perusahaan yang ‘nakal’ akan mengotak-atik laporan keuangan perusahaan. Konon katanya, mereka akan dapat ‘menyembunyikan’ laba bersihnya. Imbasnya apalagi kalau bukan membayar pajak yang tak sebesar seharusnya.

Investor yang bijak musti waspada dengan hal ini. Terutama apabila akan menggunakan laporan keuangan perusahaan itu untuk menghitung rasio-rasionya, termasuk rasio ROE. Bagaimana mungkin perhitungan ROE atau analisa laporan keuangan yang lain akan objektif apabila sumber perhitungan yang dipakai adalah angka-angka yang bias?!

Penting!

Mengetahui riwayat pembayaran pajak perusahaan kepada Negara juga akan memberi gambaran sejauh mana perusahaan berkomitmen kepada Negara terkait pajak.

Keep Touch Me

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengertian Rumus PER dan Kajiannya

Nilai Pengembalian (PER) Pengertian Rumus PER dan Kajiannya - Sedangkan manfaatnya adalah keuntungan atau manfaat pemegang saham , harga d...